HADIR dan SAKSIKANLAH:
Pergelaran Sendratari
Koreografer : Sunawan
Hari/ Tanggal : Sabtu, 14 Desember 2013
Pukul: 19.00 Wib - selesai
Tempat: Lapangan Bubat, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto
Penyelenggara:
- Disporabudpar Kab. Mojokerto
- Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto
GRATIS dan TERBUKA UNTUK UMUM
-------
A. KONSEP GARAP ISI
Sejak kepemimpinan Raden Wijaya, cita-cita mempersatukan nusantara telah dirintis, Namun perjuangannya kandas tatkala terjadi pemberontakan di dalam kalangan keluarga keraton, sampai mengakibatkan gugurnya Sangnata.
Seisi keraton Majapahit bertabur kesedihan dan kepiluan. Pergolakan politik adu domba beradu perebutan kekuasaan,merasa berjasa atas nama Majapahit. Sebagai dalih untuk merobohkan kekuasan Sang Raja Jayanegara.
Kerajaan Majapahit mengalami kekacauan. Penderitaan rakyat pun bertambah parah ketika Seni dan Kuti sampai menduduki tahta Majapahit, sang Raja Jayanegara diselamatkan oleh pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh Gajah Mada. Jayanegara beserta pengikutnya di bawah pengawalan Gajah Mada mengungsi ke Bedander. Raja sehari pun disandang oleh Rakuti. Berbekal jiwa yang perwira, tangguh dan ketegasan sikap, serta disiplin, Kuti dan Seni pun ditumpas.
Kelicikan prajurit Dharma Putra pun berhasil membunuh Jayanegara. Duka pun menyelimuti Majapahit. Tribhuana Tungga Dewi pun di angkat menjadi Raja Majapahit dengan gelar “TRIBHUWANA TUNGGA DEWI MAHA RAJA JAYA WISNU WARDHANI”. Bersama sang Mahapatih Gajah Mada, berhasil menumpas pemberontakan Sadeng. Dengan berbekal jiwa prajurit dan maritim yang tinggi, sang raja pun memperluas wilayah Majapahit ke segala arah sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa.
B. PETUNJUK KOREOGRAFI
Judul : Sendratari “Surya Majapahit“
Tema Garapan : Perjuangan Hidup ( Menggambarkan Perjalanan Tribhuana Tungga Dewi Maha Raja Wisnu Wardhani).
Bentuk Penyajian : Tari Kelompok
Berbentuk Drama Tari (Tari Kelompok Beralurkan Dramatik yang terdiri dari berbagai unsur tari, teater, musik)
Tipe Tari : Murni / Study
Sumber Materi Gerak “Study”: Keragaman bentuk dan Repertoar Jawa Timur sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai ide garap, Merujuk pada repertoar Malang, Madura, Banyuwangi, Surabaya , sebagai sumber penggarapan dengan tetap . mempertimbangkan kebutuhan karakter dan tipologi melalui pendekatan gerak yang sudah ada tersebut dan disusun melalui ide berdasarkan tafsir gerak serta mempertimbangkan garap greget dan juga ekspresi gerak dalam setiap ungkapan sehingga dapat mendapatkan kesan estetik.
-----------
* Foto tari diambil dari album foto Festival Majapahit Internasional milik Arief Budi (Gopar)
Hari/ Tanggal : Sabtu, 14 Desember 2013
Pukul: 19.00 Wib - selesai
Tempat: Lapangan Bubat, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto
Penyelenggara:
- Disporabudpar Kab. Mojokerto
- Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto
GRATIS dan TERBUKA UNTUK UMUM
-------
A. KONSEP GARAP ISI
Sejak kepemimpinan Raden Wijaya, cita-cita mempersatukan nusantara telah dirintis, Namun perjuangannya kandas tatkala terjadi pemberontakan di dalam kalangan keluarga keraton, sampai mengakibatkan gugurnya Sangnata.
Seisi keraton Majapahit bertabur kesedihan dan kepiluan. Pergolakan politik adu domba beradu perebutan kekuasaan,merasa berjasa atas nama Majapahit. Sebagai dalih untuk merobohkan kekuasan Sang Raja Jayanegara.
Kerajaan Majapahit mengalami kekacauan. Penderitaan rakyat pun bertambah parah ketika Seni dan Kuti sampai menduduki tahta Majapahit, sang Raja Jayanegara diselamatkan oleh pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh Gajah Mada. Jayanegara beserta pengikutnya di bawah pengawalan Gajah Mada mengungsi ke Bedander. Raja sehari pun disandang oleh Rakuti. Berbekal jiwa yang perwira, tangguh dan ketegasan sikap, serta disiplin, Kuti dan Seni pun ditumpas.
Kelicikan prajurit Dharma Putra pun berhasil membunuh Jayanegara. Duka pun menyelimuti Majapahit. Tribhuana Tungga Dewi pun di angkat menjadi Raja Majapahit dengan gelar “TRIBHUWANA TUNGGA DEWI MAHA RAJA JAYA WISNU WARDHANI”. Bersama sang Mahapatih Gajah Mada, berhasil menumpas pemberontakan Sadeng. Dengan berbekal jiwa prajurit dan maritim yang tinggi, sang raja pun memperluas wilayah Majapahit ke segala arah sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa.
B. PETUNJUK KOREOGRAFI
Judul : Sendratari “Surya Majapahit“
Tema Garapan : Perjuangan Hidup ( Menggambarkan Perjalanan Tribhuana Tungga Dewi Maha Raja Wisnu Wardhani).
Bentuk Penyajian : Tari Kelompok
Berbentuk Drama Tari (Tari Kelompok Beralurkan Dramatik yang terdiri dari berbagai unsur tari, teater, musik)
Tipe Tari : Murni / Study
Sumber Materi Gerak “Study”: Keragaman bentuk dan Repertoar Jawa Timur sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai ide garap, Merujuk pada repertoar Malang, Madura, Banyuwangi, Surabaya , sebagai sumber penggarapan dengan tetap . mempertimbangkan kebutuhan karakter dan tipologi melalui pendekatan gerak yang sudah ada tersebut dan disusun melalui ide berdasarkan tafsir gerak serta mempertimbangkan garap greget dan juga ekspresi gerak dalam setiap ungkapan sehingga dapat mendapatkan kesan estetik.
-----------
* Foto tari diambil dari album foto Festival Majapahit Internasional milik Arief Budi (Gopar)